Pengikut

Kado Spesial untuk Ibu

>> Senin, 03 Desember 2018

Kado Spesial untuk Ibu
Oleh: Silvia Destriani


     Tak terasa kita telah memasuki bulan Desember. Bagi sebagian orang bulan Desember adalah Bulan Ibu, karena setiap tanggal 22 Desember akan diperingati sebagai Hari Ibu. Nah, berarti masih ada waktu sembilan belas hari lagi untuk menyiapkan kado spesial.

     Kenapa sih kita harus memuliakan ibu? Kita simak dulu yuk ulasan berikut ini!

     Abu Hurairah RA, berkata, "Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

     Dari hadis tersebut dapat kita simpulkan bahwa kita harus memuliakan ibu lebih besar tiga kali dari ayah. Bukankah itu sesuatu yang wajar? Ya, tentu saja. Karena begitu beratnya beban yang dipikul oleh seorang ibu kehidupan seorang anak hingga tumbuh dewasa.

     Dari mengandung selama sembilan bulan, lalu dilanjutkan dengan saat melahirkan yang memaksa seorang ibu untuk berada di antara hidup dan mati, dan diikuti dengan masa menyusui selama dua tahun.

     Jadi, suatu bukanlah suatu hal yang berlebihan jika kita sebagai seorang anak memberikan penghargaan khusus kepada ibu untuk membahagiakannya. Walaupun memberikan kado pada ibu tidak harus di Hari Ibu saja, paling tidak momen Hari Ibu menyadarkan kita untuk lebih memuliakan ibu.

     Bagi teman-teman yang masih kebingungan ingin memberikan kado spesial apa untuk ibu, berikut ada beberapa contoh kado yang mungkin cocok dan berkesan.

1. Alat Masak
     Ibu biasanya suka memasak. Kita bisa membelikannya seperangkat alat masak baru, dijamin akan membuatnya gembira.

2. Make-Up
     Walaupun gurat-gurat usia sudah mulai akrab di wajah ibu, tapi tak mengurungkan niat ibu untuk mempercantik diri lo! Belikanlah ia bedak atau lipstik warna kesayangannya. Pasti ibu akan suka.

3. Perhiasan
     Wanita identik dengan perhiasan, begitu juga ibu. Jika kita punya sedikit harta berlebih, tak ada ruginya membelikan ibu perhiasan seperti kalung, cincin, gelang, bros, liontin, dan lain-lain. Ibu pasti akan menyukainya.

4. Kacamata
     Coba tanyakan pada ibu, apakah sudah tidak nyaman dengan kacamata lamanya? Jika iya, tak ada salahnya kita belikan kacamata baru yang bisa mempercantik penampilan ibu.

5. Smarthphone Baru
     Berkomunikasi dengan ibu adalah hal utama. Dengan smartphone baru mungkin ibu akan lebih semangat menanyakan kabar kita lewat chat ataupun telepon.

6. Aroma Terapi
     Wanita juga kebanyakan sangat suka dengan wewangian. Aroma terapi mungkin bisa menjadi alternatif lain sebagai kado yang akan kita hadiahkan pada ibu.

7. Perhatian
     Apalah arti semua kado spesial yang kita beri, jika raga kita tak pernah dapat disentuhnya. Sesekali luangkan waktu untuk menemui ibu yang sudah tinggal jauh dari kita.
     Jika tidak bisa menemuinya karena jarak dan biaya, teleponlah ibu tiap hari untuk mengetahui keadaannya. Karena bagi ibu perhatian dari anak-anaknya adalah harta yang paling berharga dari apapun.

Semoga ibu-ibu kita selalu dalam lindungan Allah SWT, dan semoga kita selalu diberikan kesempatan untuk terus berbakti pada ibu.

Jogja, 3 Desember 2018


Read more...

[CERPEN] DERITA ANAK PRAMUNIKMAT

>> Jumat, 21 September 2018

Di salah satu sudut Kota Hujan, di mana kebanyakan orang sudah terlelap dalam tidurnya. Di sana justru berbeda, semakin malam semakin riuh. Suara hingar-bingar musik dilengkapi lampu kerlap-kerlip, memecah keheningan malam.

Seorang perempuan belia usia sekitar delapan belas tahun, sebut sajalah ia Kenanga, sedang duduk dengan perut besarnya di depan sebuah kamar.

Wajahnya ayu khas Tanah Pasundan dengan rambut bercat kecoklatan tergerai bebas, dilengkapi make-up flawless, dan bibir ranum berhias lipstik matte menggoda. Celana pendek sedengkul dan jaket tipis menutupi tubuh montoknya. 

Kulit mulusnya yang kuning langsat makin menambah daya tariknya.
Jika diperhatikan dari ukuran perutnya yang membuncit, usia kehamilan Kenanga mungkin sudah memasuki enam atau tujuh bulan. Tapi, mengapa dia duduk santai malam-malam begini di tempat tak pantas itu, dengan bau asap rokok yang sangat tajam. Tentu tak baik untuk kesehatannya dan calon bayinya.

Sungguh kehidupan yang jauh dari normal. Dengan kondisinya yang seperti itu, ia tetap harus mengais rupiah. Semua berawal dari rumah tangganya yang hanya seumur jagung. Suaminya dulu meninggalkannya entah kemana.

Sayangnya, kehamilannya saat ini pun bukan dari suami sahnya. Dia sendiri pun tak yakin laki-laki mana yang seharusnya menjadi bapak bagi si calon bayi. Sudah begitu banyak lelaki hidung belang yang telah menikmati tubuhnya.

“Neng, aya tatamu sudah menunggu di kafe. ”

Seorang laki-laki paruh baya mendatangi Kenanga, dialah calo pencari tamu bagi perempuan-perempuan muda penjaja kenikmatan di kawasan lokalisasi itu.

“Sudah Abah kasi tau urang lagi bunting?”

“Sudah atuh, Neng. Biasa … cari susu seger spesial katanya.”

Laki-laki yang biasa dipanggil Abah itu memelototkan matanya ke bagian tubuh sensitif Kenanga.

“Sudah dikasi tau tipsnya plus-plus, Bah?”

“Sudah pasti atuh, Geulis.”

“Oh … ya udah. Bawa langsung kesini aja, Bah. “

Kenanga mengubah posisi duduknya, perut buncitnya mulai terasa begah.

“Siplah Neng kalo begitu … jangan lupa komisi buat Abah ya.”

Laki-laki tua itu berlalu sambil tersenyum membayangkan lembaran uang yang akan segera didapatnya. Sepertinya tak terbersit sedikit pun rasa takut akan dosa di wajah gelapnya itu.

Dunia kelam prostitusi dikenal Kenanga dari teman sekampungnya. Beralasan ingin hidup enak tanpa mau bekerja keras adalah alasan terkuat perempuan itu untuk menerima ajakan mencemplungkan diri ke lembah nista.

Dielusnya perut yang bergerak-gerak karena tendangan si jabang bayi. Untuk persiapan biaya kelahiran anaknya itu pula, yang membuat Kenanga tetap semangat menjalankan pekerjaan maksiat itu.

Tak banyak orang tahu, jika banyak di antara kaum hidung belang pecandu seks komersil, sengaja mencari gadis-gadis peramu syahwat yang sedang hamil dan menyusui. Hanya untuk merasakan sensasi yang luar biasa. Mereka merasa bosan hanya melampiaskan napsunya ke gadis-gadis biasa.

Benar-benar laknat. Perempuan-perempuan komersil yang sedang hamil dan menyusui itu dengan teganya dieksploitasi hanya untuk memuaskan napsu birahi mereka.

Yang lebih kejamnya lagi, bayi-bayi yang dilahirkan di kawasan lokalisasi itu tak diberikan hak untuk menyusu pada ibu mereka. Susu formula lah sebagai penggantinya, entah siapa yang mengasuh mereka pun tak jelas.

Sedangkan ASI, hak mutlak seorang bayi itu malah disedot paksa oleh garong-garong kesetanan, untuk mendapatkan sensasi gila napsu bejat mereka. Benar-benar laknat.

“Selamat malam, Teh. “

Seorang laki-laki berusia sekitar dua puluh tahunan menyapa Kenanga dengan sopan.
Perempuan itu pun sedikit heran, karena laki-laki di hadapannya itu kelihatan sangat berbeda dengan para hidung belang yang biasa menjadi tamunya.

“Ayo A … langsung masuk aja. Di luar dingin.”

Kenanga membuka pintu kamarnya dan tamunya itu mengikutinya masuk.

“Aa orang mana? Apa baru pertama kesini?”

Tanya Kenanga sedikit berbasa-basi, sambil melepaskan jaket yang dikenakannya.

“Saya dari Bandung, ke Bogor karena ada sedikit pekerjaan. Kandungannya sudah besar ya …”

Tamu itu bertanya penuh simpati.

“Aa sepertinya orang baik-baik. Tidak seperti tamu-tamu saya biasanya. Mereka liar.”

Kenanga tersenyum, hatinya berdesir menatap laki-laki berwajah bersih di hadapannya. Tak terasa napsu binalnya pun muncul.

Didekatinya tubuh tegap yang masih berdiri di dekat pintu itu, meraih tangannya dan mendudukkannya di pinggir ranjang.

“Ohya … nama Aa siapa? Aa kasep … saya jadi inget suami saya dulu …”

Kenanga mendesah … terbayang laki-laki yang menikahinya dulu, tetapi entah kenapa ia pergi meninggalkannya begitu saja.

“Teteh gak perlu tau nama saya. Panggil saya Aa sudah cukup.”

“Ohya … berapa tarifnya, Teh?”

Kenanga tersenyum heran mendengar pertanyaan tamunya. Apa dia sudah tak sabar mencicipi tubuhku, pikirnya.

“Langsung aja ya, A. Waktu Aa ga lama … saya biasa ngelayanin sejam untuk satu orang.”

Kenanga sepertinya mulai bernapsu dengan tamu barunya itu. Ia mulai melepaskan satu persatu pakaian di tubuhnya hingga tinggal celana dalam dan bra saja.

“Sisanya Aa aja yang buka sendiri ya … “

Kenanga mendesah manja memancing syahwat tamunya.

Anehnya laki-laki itu tak bergeming. Masih saja duduk terpaku di pinggir ranjang, memperhatikan tingkah laku Kenanga.

“Aa mau nyusu aja atau mau main full? Beda tarifnya.”

“Berapa?”

Laki-laki itu mengernyitkan dahinya. 

Tak dipungkiri naluri kelaki-lakiannya bergejolak menyaksikan pemandangan indah di hadapannya. Dada montok khas ibu hamil, tubuh seksi dengan pinggul besar berisi, dan kulit mulusnya.

Andai saja dia juga seorang pecandu nikmat tak halal, pastilah sudah habis dilahapnya perempuan di hadapannya itu. Namun, ia harus menahan diri. Karena tujuannya ke tempat itu bukanlah untuk melampiaskan napsu birahi.

“Saya biasa sejam tiga ratus ribu, A. Kalau nyusu aja sih diskon jadi dua ratus ribu. Kalau full main plus nyusu biasanya empat ratus.”

“Emang sering Teh yang cuma nyusu aja?”

“Banyak A … kata mereka sih susu ASI bisa nambah stamina. Abis nyusu biasanya mereka cari awewe lain buat main. Kan yang suka main sama perempuan hamil cuma segelintir.”

“Oohh … gitu. Ini Teh saya kasi lima ratus.”

Laki-laki itu mengeluarkan lima lembaran merah dari dompetnya, kemudian di letakkannya di atas kasur.

“Ah Aa … baik banget. Jarang-jarang saya dapet tips plus gini. Berarti Aa mau main full plus nyusu ya? Hmmm …”

Kenanga sumringah, ia mulai berani bertindak nakal. Menghambur ke tamunya itu. Mendekapnya. Mendekatkan bibirnya ke telinga laki-laki itu sambil mendesah penuh gairah. Mulai memainkan tangan lembutnya ke area pribadi tamunya. Tiba-tiba …

“Maaf, Teh. Saya kemari bukan untuk esek-esek …”

Laki-laki itu melepaskan tangan Kenanga, dan ia pun mundur menjauh beberapa langkah.

“Maksud Aa?? Saya teh gak ngerti.”

“Saya kesini cuma untuk mendapatkan sedikit informasi dari Teteh.”

“Aa polisi ya?”

Kenanga bertanya sedikit takut.

“Bukan, Teh. Saya wartawan.”

“Oohh … “

Kenanga lega, walaupun sedikit kecewa karena napsu binalnya tak jadi tersalurkan.

“Teteh gak keberatan kan? Saya duduk di situ aja ya, Teh.”

Laki-laki itu memgambil kursi kayu di pojok kamar. Kenanga memperhatikannya. Muncul rasa malu di hatinya. Segera dikenakannya kembali pakaian yang tergeletak di atas lantai.

“Kenapa Aa gak bilang dari awal tadi?”

Kenanga malu-malu sambil membenarkan pakaiannya.

“Maaf ya, saya sudah mengecewakan Teteh. Saya takut Teteh tadi menolak kalau saya jelaskan dari awal.”

“Aa masih punya waktu setengah jam lagi. Sok mangga … Aa mau tanya apa aja, saya akan jawab semampu saya.”

Kenanga mengatur duduknya sesopan mungkin di depan laki-laki wartawan itu.

Laki-laki itu pun tak mau kehabisan waktu menggali informasi seputar kehidupan Kenanga dan lokalisasi yang menaunginya. Banyak pertanyaan diajukannya. Semua dijawab oleh Kenanga dengan santai dan nyaman.

“Yang Teteh kandung sekarang nanti akan dirawat sendiri atau bagaimana?”

“Rencananya akan saya titipkan ke Ambu di kampung. Walau hidup saya seperti ini, saya gak mau anak saya hidupnya juga kelam seperti saya. Saya ingin dia hidup normal. Sukur-sukur bisa jadi anak soleh/soleha …”

“Aamiin … insyaAllah bisa Teh.”

“Teteh apa tidak berpikir untuk keluar dari kehidupan sekarang? Emm … punya suami dan hidup normal.”

Kenanga terpana mendengar ucapan wartawan itu, serasa ada yang membasahi hatinya yang telah lama gersang.

“Apa perempuan hina seperti saya masih layak menjadi perempuan baik-baik? Mana ada laki-laki baik juga yang mau memperistri saya. Semua hanya ingin menikmati tubuh saya saja, A …”

“Tidak semua laki-laki begitu, Teh. Kalau Teteh berniat keluar dari kehidupan sekarang dan bertobat. InsyaAllah masih banyak pekerjaan halal di luar sana. Semua butuh proses, tidak bisa instan.”

Tak terasa kedua pipi Kenanga terasa hangat, bulir-bulir itu kian deras menetes dari pelupuk mata. Tubuhnya bergetar-getar karena isak tangis yang tertahan.

“Menangislah, Teh. Tangis itu pertanda kita masih sadar akan dosa-dosa. Allah Maha Pengampun bagi hambaNya yang sunggu-sungguh bertobat.”

Kenanga semakin tersedu-sedan. Terbayang dulu ia adalah gadis desa polos yang pintar mengaji. Oh … Abah. Oh … Ambu. Aku ingin pulang. Hati Kenanga menjerit.

“Tolong bantu saya, A …”

“InsyaAllah, Teh.”

Kenanga tersenyum dalam isaknya, hatinya lega. Masih ada secercah harapan baginya dan buah hatinya kelak.

***

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

●●●

Cerpen ini terinspirasi dari berita di surat kabar online yang saya baca.
Jangan lihat sisi sensualnya, tapi setiap orang punya kesempatan untuk bertobat.

Read more...

Nada ke pedodontist...good job^^

>> Selasa, 20 Oktober 2015

First visit, 12 Oktober 2015

Karena udah hampir 2 minggu ngeluh sakit giginya, geraham bawah kanan, akhirnya nada kita bawa ke dokter gigi spesialis gigi anak (pedodontist).
Sebelumnya nada jg udah dibekali edukasi dulu dirumah biar dia mau dan ga takut ke dokter gigi. Alhamdulillah setelah diedukasi dia malah ga sabaran ngajak ke dokter gigi. "Ayooo bun...ke dokter gigi...."
Sampainya di pedodontist poligigi RS. Premier Bintaro, pas lg nunggu namanya dipanggil, nada sempet nervous sedikit, tp akhirnya jd relax aja tuh, krn ruangan dokternya cantik katanya, dindingnya didesain seperti di TK, banyak gambar2 lucunya. Dokternya pun ramah dan sudah senior banget, namanya drg. Syahril noerdini. Sebelum diperiksa giginya, dokter ngajakin nada ngobrol dlu...jadi bundanya duduk dibelakangnya aja sambil senyum2 sendiri ngeliat dia lg ditanya2 sm dokter. Ayahnya malah nungguin diluar ruang poligigi.
Sebelum diperiksa, nada ditanya, mau duduk dikursi periksanya sendiri atau dipangku bunda? Nada jawab duduk sendiri ajaaa....good...good...hebat nada



Di kunjungan pertama ini, gigi geraham kanan yg dikeluhkan sakit itu ternyata udah bengkak, jadi ditreatment dlu dikasi obat dan ditambel sementara sama dokter. Bolongnya udah gede bgt smpe ke saraf. Kalo geraham kiri bawah langsung ditambel permanen. Gigi depan atasnya kan pada keropos tuh,,,sementara ditambel yg sebelah kanan dulu. Penambelannya dilanjutkan seminggu lagi. 
First visitnya Nada ke pedodontist, WELL DONE!!!!


Second Visit, 19 Oktober 2015

Balik lagi ke pedodontist, di kunjungan kedua ini nada udah lebih relax lg. Gigi geraham kanan bawah yg udah ditambel sementara minggu lalu, dibuka lagi, lalu ditambel permanen. Truuus....gigi depan nada 3 biji lagi yg masih kroak atau udh keropos itu ditambel juga, dibentuk seperti gigi baru sama dokternya. Dan hasilnya menakjubkan sekali..sayangnya kmren foto before-nya ga sempet diambil. Jadi ga bisa liat perbandingannya ya. Nada seneng banget giginya udah cantik lagi katanya. Pamer deh dia sma ayahnya yg nunggu diluar. Ga sabar mau pamer gigi cantiknya ke temen2 sekolahnya ktnya hehehe


Cantik kan gigi nada???hehhehe...bunda n ayahnya aja takjub ngeliatnya...ga sabar mau pamer sm nenek kakek di jogja katanya, abis tiap ketemu kakeknya selalu ngeledekin gigi nada yg keroak/keropos hihihi...
Buat temen2 nada dimanapun berada...ayooo rajin2 sikat gigi jangan malas yaaa...trus jangan takut pergi ke dokter gigi ^^



Read more...

Resep Puding Pecah Beling ala Bundanya Nada

>> Rabu, 06 Mei 2015

Anak2 paling suka makan puding, lebih suka lagi kalo pudingnya macam2 bentuk dan warna. Ini contoh puding kesukaan Nada, yg sering dia request utk dibikinin sama bunda. Yuuuuk marriiii kita bikin sama2 di rumah...



Bahan-bahan:

Agar-agar atau jelly aneka warna misal merah, hijau, coklat, dan plain (tanpa warna)
Air secukupnya
Gula secukupnya
Sedikit garam (agar gurih)

Cara Membuat:
1. Buat agar2 atau jelly warna merah sesuai prosedur yg tertera di bungkusnya.
2. Lalu buat agar2 atau jelly warna hijau
3. Buat juga agar2 atau jelly warna coklat
4. Selanjutnya 3 puding beda warna yg telah jadi td, dimasukkan dulu ke dalam kulkas agar teksturnya lebih padat.
5. Buat puding plain, setelah matang sisihkan dlu diatas kompor, sambil kita potong2 puding aneka warna tadi merah, hijau, dan coklat. Dipotong dadu, boleh juga dipotong acak sesuai selera.
6. Masukkan potongan puding aneka warna td secara acak ke dalam wadah yg lebar, kemudian tuangkan puding tanpa warna yg baru saja dimasak ke dalamnya.
7. Tunggu sampai dingin, lalu masukkan ke kulkas.
8. Puding pecah beling siap dihidangkan.

#SELAMAT MENCOBA YAAA.....





Read more...

Lucunya ketemu Bang Jay Jengkol, pedagang sayur dan lauk matang keliling

>> Selasa, 05 Mei 2015

Ada yang pernah lihat sosok ini di tv ga???

Yuuup...sosok nyentrik ini namanya Bang Jay Jengkol, orgnya rada nyeleneh n ga lazim, apalagi dia berprofesi sbg penjual sayur n lauk pauk matang. Langganan ibu2 banget nih. 
Pernah ga sengaja lihat ni org di siaran talkshow salah satu televisi swasta, agak lupa, kalo ga salah di Hitam Putih Trans7. Sosok yg cukup inspiratif, karena bener2 kreatif dalam berjualan. Apalagi setelah ketemu Bang Jay kmren, baru tau kalo ternyata bukan dia sendiri yg memasak barang dagangannya tersebut, tapi dia mengumpulkan barang dagangannya dr banyak orang yg menitipkan. Bener2 kreatif. 
Bang Jay ini ramah banget loh, dengan pembawaannya yg supel, byk cerita yg didapat selama berapa menit dia mampir di depan rumah kami. Dari box barang jualannya yg semuanya dinamai, box paling bawah disebutnya sbg Lantai Basement, dan seterusnya lantai 1 sampai lantai 3. Gayanya yg nyentrik kerap bikin org2 yg baru pertama kali melihatnya memandang sebelah mata dan bahkan mengira dia stress atau gila...hehehe kasian juga si bang jay ini. Tp lama2 terkenal juga katanya. Gimana ga terkenal, dia sudah masuk 8 acara di macam2 tv swasta loh...dengan bayarannya yg lumayan 500rb per setengah jam acara. Mungkin yg bikin berbagai tv swasta tertarik krn kemampuan bahasa inggrisnya yg lumayan berani...hebat ni bang jay, plus dia bisa menguasai 7 bahasa loh....macem2 bahasa daerah hehhe saluuuut....

Pria beranak 1 ini sudah familiar bgt loh tampangnya hehheeh makanya ga malu2 juga pengen foto bareng sama bang jay,,,siapa tau nti dia smakin terkenal, lumayan kan udh pernah poto bareng artis hahhah narsiiiiiissss...mantaaaappp...itu kata yg selalu diucapkan oleh bang Jay....mantaaaap...sayangnya kmren pas ktemu jengkolnya lagi habis...jadi kurang mantaaaaapp hahhahhah...






Read more...

Operasi Kista Payudara (Fibrokistik Mammae), Siapa takut...??!!

>> Senin, 20 April 2015

Operasi Kista Payudara (Fibrokistik Mammae), Siapa takut...??!!

Kalo liat judulnya, sombong banget yaaa??hehehhe pdln sbenernya dlu wktu mau dioperasi ya pasti takut...takut sakitnya pasca operasi...tapi faktanya sakitnya yg banget2 itu ga lebih dr 2 hari kok...makanya sy bikin judul begitu biar para ibu n sista yg akan mengalami pengalaman operasi pengangkatan kista atau tumor payudara seperti sy  tidak cemas dan takut. InsyaAllah dengan keyakinan dan doa smuanya akan berjalan lancar.

Sebelum ngomongin soal kista atau tumor payudara, sy infokan dr pengalaman dan artikel2 yg sy baca, tumor atau kista payudara itu beda banget loh sama kanker payudara. Krn org awam pada umumnya mengira segala sesuatu benjolan di payudara itu adalah kanker. Sehingga jika ada benjolan terasa di payudara mereka langsung panik dan ketakutan. Padahal tumor atau kista itu beda banget sama kanker. Ini sedikit penjelasannya:
Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal (neoplasm ). Tumor dibagi ke dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Contoh tumor jinak adalah tumor jinak di payudara, di kulit, di jaringan lunak, dan sebagainya. Sementara kanker sendiri adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.

Jadi, kalo menemukan adanya benjolan di payudara jangan panik n ketakutan dulu yaa....karena bisa jadi itu adalah kista atau tumor jinak. Lebih baik langsung berkonsultasi dengan dokter bedah spesialis bedah tumor (onkologi) terdekat di kota anda ya. Seperti pengalaman sy berikut ini.

Sekitar bulan februari 2015, sy merasakan adanya benjolan terasa keras di payudara kanan sy. Sebagai org awam kebanyakan, sy juga merasa panik. Karena sebelumnya tidak pernah merasakan gejala apapun. Kalo nyeri2 itu sy kira wajar saja krn perempuan menjelang menstruasi payudaranya pasti akan terasa mengencang dan sedikit nyeri. Tapi setelah sy ingat2, nyeri2 walau cuma sedikit biasanya sy rasakan tidak pada saat menstruasi saja, tetapi pd saat biasa, saat tersenggol atau tersentuh (biasanya waktu menggendong atau memangku anak sy...atau saat2 yg lain kali yaa hhehe...) atau ssat naik kendaraan motor atau mobil dan melewati jalanan jelek biasanya akan terasa sedikit nyeri karena terguncang. Tp ternyata nyeri2 yg terasa itu merupakan gejala dr adanya benjolan di payudara sy.

Hingga pd akhirnya sy menceritakan pd suami ttg benjolan itu. Suami langsung interest banget. Secara kalo soal kesehatan dia paling perhatian. Sy batuk n pilek2 dikit aja langsung diajak berobat. Dan alhamdulillah kami sekeluarga soal kesehatan tidak perlu khawatir, cuma modal kartu asuransi "medilum" bisa berobat ke rumah sakit manapun khususnya rumah sakit swasta besar berstandar internasional dengan gratis..tis..tis...tanpa pusing2 keluar biaya...alhamdulillah. jadi menurut suami, ga ada alasan utk ga berobat ataupun malas berobat..wong gratis kok hehhehe...

Singkat cerita bulan berikutnya saat suami sedang offduty tepatnya bulan maret 2015, sy diantar periksa ke rumah sakit yg biasa kmi kunjungi RS. Premier Bintaro. Dan suami pun sudah mendaftarkan sy periksa ke dokter spesialis bedah onkologi, Dr. Arman Muchtar , Sp.B (K) Onk. Sebenernya sih kita pengennya ke dokter spesialis onkologi cewek, tapi berhubung rs bintaro paling deket rumah dan disitu cuma ada 1 spesialis onkologinya, yaa apa boleh buat. Lagipula utk alasan kesehatan kok. Walau rada2 risi juga sih...hiksss... saat itu sy dpt antrian no.2 jadi menunggunya tidak terlalu lama. Di dalam ruang periksa, seperti biasa dokter menanyakan ada keluhan apa, stelah itu langsung periksa fisik. Yaah gitu lah dokter meraba2 bagian yg ada benjolannya, dan ternyata disitu dokter menemukan ternyata ben jolan tidak hanya di sebelah kanan saja, tapi juga ada di payudara kiri. Subhanallah.....kok jadi dua2nya yh ada benjolan...pdln dikirain cuma kanan doang. Ternyata pemeriksaan dokter lebih teliti. Walau sbenernya suami juga bilang spertinya kiri juga ada bun, tp lbh kecil. Jadi kurang ngeh juga. Setelah periksa dokternya bilang "sepertinya kista yaa...2cm dikanan....jinak..."

Setelah periksa fisik, utk meyakinkan hasil pemeriksaannya, dokter merujuk sy utk USG Mammae hari itu juga. Tapi baru sy ambil hasilnya 2 minggu kemudian hehheheh soalnya nungguin suami offduty lg. Ngeri aja klo mai dtg sendiri lg ke dokter ntar hasil usg-nya ada apa2nya sendirian pula...atau nti dokternya bilang harus operasi kan repot ga ada suami. Parno booo.....takut euyyy... 

Sampailah visit dokter 2minggu kemudian masih dibulan maret, dokter baca hasil USG mammae...daaaannn diputuskan harus operasi utk pengangkatan kista di payudara kanan n kiri. Perasaan pertama yaa takuttttt...tp suami malah nenangin nyante aja buuun....sakitnya ga lama kok.....drpd makin besar..dan dokternya juga meyakinkan cuma 1 hari kok operasinya bu...besoknya udah bisa pulang. Dan hari operasi pun dijadwalkan pd hari Rabu 1 April 2015, jam 16.00.

Sebelum hari H, perlu persiapan fisik, mental dll, spesial buat Nada anak kami yg sehari2 ga pernah jauh dr bundanya. Perlu persiapan khusus, selama 3hr itu utk membujuk Nada agar mau ditinggal di rumah. Pertama2 Nada nangis wktu dibilangin klo bunda n ayah mau kerumah sakit dan Nada ga boleh ikut, dia langsung protes dan pastinya menolak. Tp setelah dibujuk2 lg, diberi pengertian klo nti ayah mau ngurusin bunda mau operasi dan anak kecil ga boleh ikut. Dan nti Nada juga ga sendirian di rumah, ada bude dan sepupu2nya yg nemenin. Barulah Nada bener2 bisa ngerti. Walaupun sebenernya berat mau ninggalin Nada. Karena selama ini apa2 mesti sama bundanya. Maklumlah anak semata wayang, apalagi bundanya stay di rumah, jadi kolokan banget, baru 4,5 tahun juga umurnya.

Tibalah hari yg dijadwalkan utk operasi. 1 april 2015. Brangkat dr rumah jam10an, cupika cupiki dulu sama Nada, pamitan sma anak tersayang. Moment yg cukup mengharukan, apalagi wkt ninggalin pesen ke Nada agar jangan bandel slama ditinggal bunda n ayah ke rumah sakit, harus nurut sma budenya di rumah, dan saat Nada melambaikan tangan "daaa daaa bundaaaa....cepet pulang yaaaa...." dan setelah itu sy dan suami memutuskan utk tidak menelpon Nada selama kita di rumah sakit, khawatir nanti dia malah rewel n nangis minta bundanya pulang.

Di RS Premier Bintaro, ambil nomor antrian khusus pendaftaran rawat inap. Tidak perlu menunggu lama, langsung menyerahkan surat pengantar operasi kpd CS tersebut. Lalu sy diberi surat utk cek laboratorium (ambil sampel urin dan darah), serta pemeriksaan sinar X atau torax. Itu merupakan syarat2 yg perlu dijalani sbelum dilaksanakannya operasi. Selain sebelumnya sy juga sudah diinfokan utk berpuasa dr pagi jam 9 pagi. Berhubung sy sedang menstruasi, ambil sampel urinnya ditunda sampai setelah selesai menstruasi nanti.

Setelah cek laboratorium dan torax, tanpa menunggu hasil kedua pemeriksaan td, sy langsung diantar menuju kamar pasien. Saat itu sy dpt di ruang VIP, alhamdulillah...standar asuransi medilum rawat inap adalah di ruang VIP. Disitu sy dipersiapkan dengan baju khusus pasien. Lalu 2 org suster perawat memperkenalkan diri mereka lalu menyiapkan utk cek jantung. Dengan alat2nya yg ditempel ke badan itu loh...ga tau namanya apa heheh krn sudah biasa medical cek up dr tempat kerja dlu, sy nyantai aja.


Setelah itu sy dan suami menunggu di ruang pasien sampai nanti wktu operasi tiba. Santai2 dlu, nonton tv, maen2in hp, nikmatin suasana kamar kelas VIP laaahh.....sampai menjelang siang perut sy sudah keroncongan aja krn sudah berpuasa dr jam 8 pagi. Berharap operasi berjalan tepat waktu, biar bisa segera makan, laperrrr cuiiii... (lebayy dikit yaa...padahal kalo puasa ramadhan juga kan sahur sbelum subuh dan buka puasa pas azan magrib hehehehe...)

Tunggu punya tunggu...waktu berjalan jam 4 sore wktu yg dijadwalkan udah tiba, tapi blum ada tanda2 operasi mau dimulai. Perawat juga blm ada yg muncul utk menjemput dan mengantar sy ke ruang operasi. Magrib pun tiba...blm ada tanda2 akan ada operasi. Sampai setelah suami sy selesai solat magrib, datanglah perawat menjemput sy, dan meminta maaf krn jadwal operasi mundur dikarenakan dokter mendadak operasi di tempat lain.

Sekitar jam 19.00 kurang, saat sy sudah di ruang transisi (pasien disini sebelum masuk ke ruang operasi yg super dingin itu...), dr. Arman muchtar mrnghampiri sy, dan meminta maaf atas keterlambatannya...dia bilang terlambat krn harus operasi kanker payudara pasien lain di rumah sakit lain, dan payudaranya harus diangkat dua2nya karena sudah parah....sy dan suami yg mendengarnya cuma bisa bilang "gpp dok..." pdln kesel juga sih sbenernya...apalagi sy msh puasa dan kelaperan.

Lalu bagian payudara yg ada kistanya ditandai dengan spidol oleh dokter, setelah itu sy dibawa masuk oleh perawat ke ruang operasi. Walaupun sudah pengalaman 2x masuk ruang operasi dan ini yg ke 3x nya, tapi rasa panik itu pasti ada. Pengalaman operasi pertama kali saat dikuret dan yg kedua saat operasi sesar kelahiran Nada. Nah yg ketiga kalinya ini operasi kista payudara. Semuanya sama2 bikin panik. Doa dan zikir tidak lupa utk menenangkan diri, serahkan diri kepada Allah, krn Allah yg Maha Kuasa atas segalanya.

Suasana di ruang operasi diramaikan dengan suara hingar bingar musik R&B, kayanya memang sengaja disetel oleh tim medis utk menyemangati mereka atau bisa jadi jg utk menghilangkan stress atau ketegangan saat berjalannya operasi. Tp sebenernya pengennya disetelin musik2 islami gitu yaa, sayangnya bukan rumah sakit islam.

Para tim medis mulai masing2 sibuk bersiap2, tak berapa lama datanglah seorang dokter yg sepertinya sudah senior dilihat dr penampilannya yg kebapakan. Beliau memperkenalkan diri sbg dokter anastesi. Inget saat operasi2 sebelumnya, kerjaannya dokter anastesi ini ngajakin pasien ngobrol, tiba2 udah ga sadar aja sambil ngobrol kan ni dokter menyuntikkan obat bius anastesinya...dan biasanya dokter anastesi di akhir2 obrolan selalu mengajak pasien utk berdoa sesuai agamanya masing2, tapi yg agak aneh, kmren sy diajak ngobrol dikit, trus tiba2 aja udah ngerasa ngantuk dan akhirnya baru kebangun saat operasi selesai. Catatan: dokter anastesi ini tidak mengajak atau mengingatkan sy utk berdoa. Walaupun sy jg tak henti2nya berdoa dan berzikir dlm hati, sampai sy tidak sadarkan diri. Yaaahh....positive thinking aja..mungkin dokternya lupa.

Sy dibangunkan oleh perawat, saat itu kondisi sy msh setengah sadar, seperti org mabok alkohol atau minuman keras kali yaa....ngantukkk banget rasanya..mata berat...menggigil kedinginan...mirip2 org sakau. Menggigil itu mungkin msh dibawah pengaruh obat bius anastesi. Perawat memanggil2 sy, membangunkan sy meminta sy utk cepat sadar. Tp berat sekali rasanya. Tak sadar saat itu ternyata sy kesakitan sambil menangis. Bagian dada sy juga terasa nyerrrriiii sekali. Mau berkata2 pun tidak bisa, rasanya berat sekali....

"Ibu...bangun yaa..obat anti nyerinya dosisnya sudah banyak...nanti malah ga bagus..ayo bangun yaaa..." begitu kata perawatnya. Ternyata saat itu sy sesenggukan menangis dan menggigil sambil kesakitan.

"Kenapa yaaa hari ini pasien operasinya pd nangis....td yg sesar juga nangis..." kedengeran perawatnya ngomong gitu, sakit mbak...wajar nangis...haha tp klo dipikir2 sakit wktu abis operasi sesar dlu tidak sesakit operasi saat ini, kok terasa nyeri sekali. Apa memang tim medis benar2 membatasi penggunaan anastesi atau anti nyerinya. Krn mungkin anastesi yg melebihi dosis tidak bagus krn bisa menyebabkan pasien operasi lama tersadar, dan bisa berdampak negatif. Entahlahh...tp rasanya memang nyeri sekali.

Operasi berjalan sekitar hampir 2 jam, dr jam 7 malam sampai sekitar 8.40 malam. Setelah operasi itu rasa lapar sy hilang. Pdln sebelum operasi sy kelaperan bgt krn seharian berpuasa. Terasa mual sekali seperti ingin muntah, makanya makanan di atas meja pun blm sy sentuh sampai jam 11 malam. Dr yg sy baca2 memang operasi dibagian dada atau pun perut bisa menyebabkan rasa mual hingga muntah2 pd pasien. Alhamdulillah sy tidak sampai muntah. Mungkin jg krn sudah diberi obat anti muntah.

Setelah makan sy mencoba utk tidur, ayah Nada udah ngantuk2 aja. Sy terbangun sekitar jam 2 atau 3 subuh saat perawat dtg, ayah Nada sama sekali ga kebangun. Kasian juga soalnya dr pagi nungguin bunda mau operasi.

Baru keinget, setelah operasi, perawat memberikan hasil pengangkatan kista, ternyata di sebelah kiri ada 3 buah. Dan di kanan sama seperti diagnosa awal ada 1 buah. Weleh..welehhh...ini penampakan benjolan kistanya sebelum dibawa perawat utk cek patologi.



Kalo dilihat2 gede juga ya ukurannya, seperti buletan bakso. Tapi warna dan teksturnya mirip2 gajih bakso. Mungkin inilah lemak jahat yg selama bertahun2 mengendap dan bersarang di tubuh sy dan akhirnya berakumulasi di payudara.

Tinggal recovery-nya saja, alhamdulillah skrg sudah tidak terasa sakit dan nyeri lg. Bisa kembali beraktifitas seperti sebelum operasi. Sebulan baru bisa merasa enakan. Krn mungkin sy jg yg terlalu ketakutan utk bergerak lebih, pdln sebenarnya 2 minggu pun sudah bisa aktifitas seperti semula.

Dapat pengalaman operasi kista ini jadi pengen jalanin pola makan sehat, tanpa lemak, tanpa msg, tanpa pengawet. InsyaAllah sedikit demi sedikit. Dan yg pasti juga mau ga mau harus rajin olahraga...hahahha ayoo semangatt...apalagi abis operasi berat badan naik nih..kebanyakan diinfus kali yaa..huiiiifftt......

Senangnya berbagi, kalo ada yg punya pengalaman seputar operasi kista payudara boleh dishare disini...ayooo semangatt!!!!!















Read more...

13 bulan 13 hari,,,Nada bisa jalan^_^

>> Kamis, 29 September 2011

Alhamdulillah hari ini sore tgl 29 September 2011,,,Nada bisa jalan,,,tepat di usia 13 bulan 13 hari. senengnya liat Nada jalan dgn lincahnya n sambil ketawa2 kegirangan. hehehe nada,,nada,,anak ayah banget....ayah juga bisa jalan usia 13 bulan (kata Uti Nada hehe), berarti Nada ga berhasil mecahin rekor atas ayahnya dong. Harusnya kan bisa lebih cepet dr Ayah....Bunda aja kata Nenek bisa jalan 10 bulan.

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP